Saat ini dunia telah memasuki sebuah era yang dinamakan dengan revolusi industry generasi ke empat yang lebih dikenal dengan istilah revolusi industry 4.0. Revolusi industry 4.0 ini ditandai dengan penggunaan teknologi digital, meningkatnya konektivitas, intraksi serta perkembangan sistem digital kecerdasan artifisial, dan visual. Perkembangan revolusi industry 4.0 menggunakan rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai pundi-pundi pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Hal ini sangat dominan dan prosesnya berlangsung terus menerus tanpa batasan ruang dan waktu.
Mengahadapi tantangan besar era rovolusi industry 4.0 ini pendidikan harus berubah karena kita hanya punya dua pilihan, dapat berubah atau tertinggal dan bahkan kewalahan dengan perubahan tersebut. Pendidikan juga dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran karena teknologi bukan lagi menjadi alat melainkan tertanam pada kehidupan masyarakat bahwa hal ini harus ditekankan pada peserta didik.
Dalam bidang pendidikan, revolusi digital mengubah paradigma pembelajaran tradisional menjadi paradigma baru yang serba digital, pembelajaran dengan sistem digital tentunya memerlukan adaptasi yang cepat dari berbagai pihak dan yang paling utama adalah guru dan peserta. Teknologi dan informasi sebagai salah satu media pembelajaran yang menjadi sumber utama kegiatan pembelajaran yaitu dengan gadget. Gadget sendiri merupakan sebuah inovasi teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia agar menjadi lebih praktis dan efesien. Sebagian besar pendidikan di Indonesia memanfaatkan gadget untuk memudahkan kegiatan pembelajaran dan memperluas pengetahuan. Dengan menggunakan gadget berbagai kegiatan yang dilakukan secara digital dapat menjadi lebih efektif dan efesien.
Dalam kaitannnya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran online gadget digunakan sebagai:
1. Tambahan dalam pembelajaran
Misalnya dosen sudah menjelaskan meteri dikelas, namun jika materi tersebut belum jelas maka mahasiswa dapat mengakses di internet di web-web yang telah direkomendasikan oleh dosen atau menonton video terkait materi yang disampaikan tersebut.
2. Penunjang dalam kegiatan pembelajaran
Misalnya Ketika dosen memberikan tugas, tugas yang dikerjakan ada di blog atau diweb dosen, sehingga mahasiswa harus browsing dan mengunduh tugas tersebut.
3. Alternatif pendukung dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Misalnya ketika ada jadwal kelas dengan dosen B tetapi dosen B sedang ditugaskan diluar kota maka pembelajaran bisa di ganti dengan menggunakan video converse (Vicon).
Penulis: Agni Regina Pitaloka, Departement Komunikasi dan Informasi Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang