Halo sobat industri, pasti kalian sudah sering mendengar istilah Revolusi Industri, terutama Revolusi Industri 4.0 yang sedang tren saat ini. Lalu, apa sih sebenarnya Revolusi Industri 4.0? Yuk simak lebih lanjut.
Apa itu Revolusi Industri 4.0?
Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah istilah dalam dunia industri mengenai perkembangan kemajuan teknologi yang sudah kita rasakan saat ini, seperti mesin industri yang menggunakan sistem otomatisasi. Menurut Angela Merkel (2014), Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh Kagermann dkk (2013), bahwa Industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya.
Istilah Industri 4.0 muncul pertama kali di Negara Jerman yang ditandai dengan strategi teknologi canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada Revolusi Industri saat ini lebih mengedepankan teknologi cerdas atau robot dan teknik otomasi, yaitu penggunaan mesin, sistem kontrol, dan teknologi informasi untuk optimisasi produksi dan pengiriman barang dan jasa. (Sumber: Wikipedia)
Dalam Revolusi Industri 4.0 ini, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, diantaranya: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing.
- Internet Of Things (IoT)
IoT merupakan suatu konsep sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection) untuk menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan interaksi antar manusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna.
Contoh aplikasi IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue (IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian). Contoh lain dari pemanfaatan IoT di industri retail adalah yang dilakukan sebuah perusahaan penyedia perangkat POS (Point of Sales).
- Big Data
Big Data adalah sekumpulan data dalam jumlah yang sangat besar dengan menggunakan sistem yang canggih, sehingga pengaturan didalamnya menjadi lebih sistematis dan ringan. Yang terpenting dari Big Data adalah dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan maupun strategi bisnis yang lebih baik. Bisnis, lembaga pemerintah, HCP (Penyedia Fasilitas Kesehatan), dan lembaga keuangan, serta akademik, semuanya memanfaatkan kekuatan Big Data untuk meningkatkan prospek bisnis untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. IBM (International Business Machines) Corporation menyatakan bahwa bisnis di seluruh dunia menghasilkan hampir 2,5 triliun byte data setiap harinya. Hampir sebanyak 90% dari data global telah diproduksi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir saja. Jadi, dapat kita ketahui bahwa Big Data telah menembus hampir setiap industri saat ini dan merupakan kekuatan pendorong yang dominan dibalik kesuksesan perusahaan dan organisasi di seluruh dunia.
- Artificial Intelligence (AI)
AI merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki kecerdasan layaknya manusia dan bisa diatur sesuai keinginan manusia. AI bekerja dengan mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik pula AI dalam membuat prediksi. Contoh penerapan AI adalah aplikasi chatbot dan pengenalan wajah (face recognition).
- Cloud Computing
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, dimana pengguna komputer diberikan hak akses (login) menggunakan cloud untuk dapat mengkonfigurasi peladen (server) melalui internet. Contohnya adalah hosting situs web berbentuk peladen virtual. Beberapa contoh Cloud Computing yang sering digunakan:
Jenis-jenis layanan yang disediakan dalam cloud computing, adalah :
- Cloud Software as a Service (SaaS), yaitu layanan yang sudah tersedia platform dan infrastrukturnya. Pengguna dapat langsung menggunakannya tanpa perlu memikirkan lisensi. Contoh SaaS adalah LinkedIn, Google Mail, Facebook, Twitter, dan lain-lain.
- Cloud Platform as a Service (PaaS), yaitu layanan yang sudah tersedia platformnya, pengembang atau pengguna hanya fokus pada pengembangan aplikasi. Contoh dari PaaS adalah Microsoft Azure Investment, Amazon Web Service, dan lain-lain.
- Infrastructure as a Service (IaaS), yaitu layanan yang sudah tersedia infrastrukturnya seperti storage dan jaringan, dimana konsumen dapat memproses, menyimpan, memakai jaringan, dan memakai sumber daya komputasi lain yang diperlukan oleh aplikasi. Contoh dari IaaS adalah TelkomCloud, Simple Storage Service, dan lain-lain.
- Addictive Manufacturing
Additive Manufacturing atau yang lebih dikenal dengan 3D printing merupakan teknologi yang saat ini berkembang dengan pesat di berbagai negara. Additive Manufacturing (AM) merupakan inovasi baru di industri manufaktur yang memanfaatkan mesin pencetak 3D, yaitu berupa gambar desain digital yang telah dibuat menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu. Menurut Rayna dan Striukova (2016), Additive Manufacturing secara fundamental berpengaruh pada berbagai proses dalam produksi, desain rantai pasok, logistik, perencanaan product life-cycle, dan juga perilaku konsumen.
Teknologi AM ini diprediksi akan mengubah banyak hal dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari. Melalui teknologi ini pengguna bisa membuat barang dengan desain sesuai dengan keinginan mereka. The Royal Academy of Engineering (2013) menyatakan bahwa AM tidak hanya teknologi yang mengubah dari proses manufaktur konvensional, tetapi teknologi ini juga memungkinkan terbentuknya model bisnis baru, produk baru, dan rantai pasok baru bertambah maju.
Teknologi akan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap perubahan pasti terdapat dampak baik dan buruknya. Di era Revolusi Industri 4.0 ini, diharapkan dapat membuat perubahan yang lebih baik dan masyarakat dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini dengan sebaik mungkin ke arah yang positif.
Sumber :
Wikipedia (Revolusi Industri 4.0)
https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
https://blog.opencloud.id/technology/contoh-cloud-computing/